Pengelolaan Keuangan Tetap Stabil Meski Punya Hutang

Pengelolaan Keuangan – Modern ini, seiring dengan perkembangan zaman yang semakin menunjukkan kemajuan pesat di segala aspek, baik dari segi teknologi yang semakin canggih, sampai ke segi proses transaksi jual beli yang semakin praktis dan mudah.

Hal ini menandakan bahwa taraf hidup manusia saat ini juga mengalami peningkatan. Dengan kondisi semacam ini, kita dituntut untuk bisa mengandalkan kemampuan sendiri agar mampu bersaing dengan orang lain di luaran sana.

Selain itu setelah kita mempunyai penghasilan sendiri, hal yang harus diperhatikan adalah mengelola uang yang kita peroleh tersebut dengan bijak dan benar. Selagi kita masih muda, kalau bisa investasikan sebagian penghasilan kita untuk membeli properti untuk masa depan yang lebih baik.

Pengelolaan Keuangan Tetap Stabil Meski Punya Utang

Pengelolaan Keuangan hutang dan pinjaman
Pengelolaan pinjaman via apartemensingapore.info

Meskipun itu hasil hutang dan pinjaman dari bank, tidak menjadi masalah yang berarti. Yang terpenting kita masih mampu menyicil setiap bulannya dari penghasilan yang kita dapatkan.

Namun kita juga perlu memperhatikan presentase cicilan investasi yang kita bayarkan tiap bulannya. Untuk pengeluaran guna membayar cicilan, idealnya adalah maksimal 30 persen dari penghasilan kita.

Sisa nya 70 persen bisa dipecah lagi menjadi 10 persen untuk tabungan pendidikan anak, 10 persen untuk asuransi jiwa, 50 persennya untuk kebutuhan sehari-hari. Dari 50 persen tersebut sudah termasuk biaya makan, biaya transport, biaya kos (jika anda masih tinggal di kos-kos an).

Apabila anda masih tinggal bersama orang tua tentunya akan menjadi keuntungan tersendiri buat anda, yakni bisa mengalokasikan dana tersebut untuk ditabung.

[irp]

Investasi

Jangan berfikir bahwa mempunyai hutang adalah hal yang menakutkan. Dengan catatan Pengelolaan Keuangan baik hutang maupun pinjaman yang anda peroleh sudah jelas alokasinya.

Sumber penghasilan kita masih bisa digunakan untuk membayarnya, serta sudah diperhitungkan secara matang sehingga tidak terjadi besar pasak daripada tiang.

Daripada menggunakan penghasilan kita untuk berfoya-foya, mending diinvestasikan agar kerja keras kita memperoleh hasil yang nyata.

Dengan berhutang untuk keperluan investasi, maka kita akan mempunyai tanggungan yang berarti bisa melatih tanggung jawab kita terhadap diri sendiri. Tidak usah malu jika kita mempunyai hutang, yang penting tidak membebani orang lain.

Saat ini rata-rata orang yang mempunyai hutang digunakan untuk alokasi investasi properti. Lihat saja sekarang banyak sekali penawaran mengenai kredit perumahan rakyat yang menjamur dimana-mana.

Dari mulai di daerah perkotaan sampai di daerah pedesaan. Jika difikir dengan logika dan akal sehat, apabila kita menabungkan 30 persen dari pendapatan kita setiap bulannya.

Belum tentu dalam jangka waktu 10 sampai 15 tahun kita bisa membeli rumah ataupun properti lain secara kontan (cash). Tentunya setiap tahun harga properti akan terus meningkat tajam dan uang yang susah payah kita tabung pun belum tentu cukup untuk membelinya.

Nah, untuk mengakalinya, maka lebih baik kita berhutang dengan membayar cicilan setiap bulan untuk mengcover properti yang akan kita beli tersebut.

Sekarang mau pilih yang mana? pastinya semua orang yang logikanya masih berjalan dengan baik, akan memilih berhutang untuk investasi yang sudah jelas hasilnya.

Namun kondisi keuangan masih tetap stabil dibandingkan menyisihkan uang untuk investasi yang belum jelas hasilnya walaupun kondisi keuangan sama stabilnya.

[irp]

Pola Pikir

Pemikiran orang jaman sekarang tentunya sangat jauh berbeda dengan orang terdahulu. Kebanyakan orang sekarang berpikir hal-hal yang realistis dan mengacu pada hasil yang sudah terlihat jelas di depan mata.

Perubahan mengenai cara berpikir masyarakat sekarang mengenai cara pengelolaan uang dari pendapatannya tergolong sangat baik. Jika mereka memutuskan untuk tidak mengambil resiko dengan berhutang untuk investasi, maka selamanya mereka tidak akan punya apa-apa.

Kejadian seperti ini sudah tidak asing lagi dan banyak orang yang melakukannya. Pemerintahpun mempunyai pemikiran yang sama untuk mencoba mensejahterakan rakyatnya.

Pemerintah mencoba menawarkan berbagai bantuan seperti memberikan subsidi terhadap kredit perumahan rakyat, sehingga harganya bisa ditekan beberapa persen.

Bertujuan agar rakyatnya yang mempunyai penghasilan rendah tetap bisa melakukan investasi, guna kesejahteraan mereka di masa yang akan datang.

Banyak sekali kontraktor dan developer yang sudah bekerjasama dengan pemerintah, dan juga berbagai bank untuk mensukseskan program ini. Momen ini seharusnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dengan maksimal.

Karena kesempatan ini sangat baik untuk mengalokasikan sebagian penghasilan anda untuk investasi. Selain anda bisa belajar bagaimana mengelola keuangan anda dengan baik dan benar.

Pengelolaan Uang

Anda juga mendapatkan manfaat yang besar yakni mempunyai rumah idaman untuk keluarga kecil anda. Pengelolaan uang yang baik bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa terkecuali jika ada niat untuk mencoba dan mempraktekkannya.

Sebenarnya pengelolaan uang itu tidak ribet seperti yang kita bayangkan, justru yang membuat ribet itu kita sendiri. Seringkali kita tidak menghiraukan pengeluaran yang gila-gilaan untuk hal yang tidak jelas yang menghabiskan semua penghasilan kita.

Pada akhirnya rasa penyesalanpun muncul dalam diri kita, mengapa setelah bekerja sekian lama tidak ada satupun barang berharga dan bernilai jual yang kita punya? Kemana saja uang hasil kerja kita?

[irp]

Yuk mulai dari sekarang kontrol pengeluaran kita dengan pengelolaan keuangan yang lebih baik. Agar masa depan yang bisa menjadi lebih cerah. Sampai disini dulu ya artikel kali ini, sampai jumpa dilain kesempatan. Semoga bermanfaat.