Tips Membuat Neraca Keuangan Yang Wajib Anda Ketahui

Tips membuat neraca keuangan ini bisa dilakukan oleh siapa saja. Namun dengan catatan sudah tau bagaimana membuat neraca keuangan yang baik. Agar nantinya diperoleh hasil yang baik dan sesuai dengan keinginan.

Neraca (Balance Sheet) yang sering disebut sebagai laporan posisi keuangan merupakan bagian yang ada di dalam laporan keuangan. Dipakai untuk menentukan tingkatan pengembalian dan juga mengevaluasi seluruh struktur modal pada suatu perusahaan.

Neraca keuangan sangat berpengaruh dalam hal pembuatan laporan keuangan. Tanpa adanya neraca keuangan, laporan keuangan akan pincang. Bisa diibaratkan seperti pesawat tanpa awak.

Tips Membuat Neraca Keuangan Yang Wajib Anda Ketahui

Tips Membuat Neraca Keuangan Yang Wajib Anda Ketahui

Pada artikel kali ini saya akan memberikan tips menarik bagi anda, mengenai bagaimana membuat neraca keuangan yang baik dan benar. Yuk kita simak bersama – sama penjelasan berikut ini !

[irp]

Komponen – Komponen dalam Neraca Keuangan

Sebelum membuat neraca keuangan sebaiknya anda buat terlebih dahulu komponen – komponen di bawah ini :

  • Membuat Jurnal Terlebih Dahulu
  • Memposting Jurnal Ke Buku Besar
  • Menyusun Laporan Laba dan Rugi
  • Menyusun Laporan Perubahan Modal

Nah setelah ke empat komponen di atas sudah anda selesaikan dengan baik, barulah anda bisa memulai untuk membuat neraca keuangan yang ideal.

1. Buatlah Terlebih Dahulu Komponen Modal, Kewajiban dan Aktiva

Komponen modal, kewajiban dan juga aktiva merupakan hal yang wajib ada, sebelum memulai membuat sebuah neraca. Terdapat 2 sisi yakni sisi kanan dan sisi kiri.

Pada bagian sisi sebelah kanan berfungsi sebagai tempat kewajiban dan juga modal. Sedangkan bagian sisi sebelah kiri berfungsi sebagai tempat aktiva.

2. Kelola Aktiva Dengan Benar

Komponen yang termasuk aktiva dalam sisi sebelah kiri wajib dimasukkan dan ditulis dengan benar. Aktiva disini meliputi aktiva tetap dan aktiva lancar. Untuk memasukkan aktiva tetap dan aktiva lancar diwajibkan menuliskannya masing – masing.

Ingat jangan sampai dicampur. Hal ini berfungsi untuk mengetahui jumlah masing – masing dari keduanya. Selanjutnya anda sudah bisa menjumlahkannya untuk memperoleh total aktiva.

3. Kelola Modal dan Kewajiban Dengan Baik

Data yang berhubungan dengan kedua komponen ini wajib anda tulis pada bagian sisi sebelah kanan. Jangan sampai satupun terlewatkan. Agar nantinya tidak terjadi kekeliruan. Dengan begitu anda bisa mengetahui lebih mudah mengenai data kewajiban.

Apakah sudah sesuai dengan perhitungan di neraca lajur yang ada atau tidak. Jika tidak sesuai anda bisa mengoreksi kembali.

[irp]

4. Perhatikan Nilai Aktiva dan Nilai Pasiva

Kedua komponen ini yang menjadi penentu. Oleh sebab itu anda harus mampu memastikan kedua komponen ini mempunyai total yang sama.

Apabila hasilnya tidak sama berarti tidak diperoleh keseimbangan dan perlu dilakukan pengecekan kembali. Namun jika sudah sesuai, maka dipastikan laporan yang ada sudah seimbang.

5. Pengecekan Kembali Semua Laporan Yang Sudah Dibuat

Kesesuaian antara nilai aktiva dan nilai pasiva juga perlu di cek kembali. Hal ini dikhawatirkan kesalahan perhitungan yang tidak disengaja sehingga menyebabkan kesesuaian.

Jika memang sudah di cek beberapa kali diperoleh nilai yang sama. barulah anda bisa merasa yakin. Namun jika ditemukan suatu perbedaan pada hasil akhirnya, bisa jadi ada kesalahan input ataupun perhitungannya.

Kesalahan itu bisa saja pada pencatatan, penjurnalan ataupun saat dilakukan penyesuaian. Selain itu ada cara tambahan yang mungkin bisa membantu anda dalam membuat neraca keuangan dengan hasil yang lebih memuaskan.

  • Neraca Dibuat Dengan Mengutip Saldo Akun Rill

Yang dikutip disini meliputi akun aktiva atau akun harga dan juga akun utang yang ada pada kertas kerja saja. Sedangkan yang dikutip dalam akun modal ialah hanya laporan mengenai perubahan modal.

Karena pada umumnya yang diperlihatkan dalam sebuah neraca yakni modal akhir. Jika pada kertas kerja yang diperlihatkan hanya modal awal sehingga pada akun mudah, hanya perlu mengutip semua perubahan yang ada pada laporan perubahan modal.

  • Menghitung Modal Akhir

Pada saat akan menghitung modal akhir, anda bisa memanfaatkan modal awal. Modal awal ditambahkan dengan keuntungan (laba) pada satu periode yang telah didapatkan.

Selanjutnya anda bisa mengurangkannya dengan saldo prive (jika dalam kondisi laba). Kemudian ada cara lainnya yakni mengurangkan modal awal dengan kerugian pada satu periode yang telah didapatkan. Selanjutnya anda bisa mengurangkannya dengan saldo prive (jika dalam kondisi rugi).

Demikian ulasan di atas, diharapkan bisa membantu memudahkan anda dalam mempelajari serta memahaminya. Sehingga nantinya mungkin bisa digunakan sebagai referensi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari – hari.

[irp]