Mata Uang Virtual Lain, Yang Diprediksi Menjadi Saingan Bitcoin

Sudah tahu mengenai Bitcoin? Ya, mata uang virtual yang saat ini tengah naik daun dan diiming-iming bisa memberikan keuntungan cukup besar bagi para penggunanya. Tapi, tidak sedikit juga orang yang menganggap bahwa Bitcoin hanya akan menjadi fenomena sesaat.

Seperti sebuah tipuan atau balon yang bisa saja meletus kapan saja. Tidak dapat dipungkiri, bahwa kenaikan harga Bitcoin dari tahun ke tahunnya terbilang sangat fantastis. Hal ini juga semakin berimbas pada eksistensi mata uang lainnya.

Misalnya saja, Ethereum yang belakangan ini mulai membayangi pergerseran Bitcoin. 2 mata uang pecahan Bitcoin yang sudah cukup sukses di pasaran, yaitu Bitcoin cas dan gold.

Beberapa Mata Uang Virtual yang diprediksi  Menjadi Saingan Bitcoin

Mata Uang Virtual Lain, Yang Diprediksi Menjadi Saingan Bitcoin

 

Selain Bitcoin, berikut adalah beberapa mata uang virtual yang diprediksi akan ikut eksis ditahun ini :

1. Litecoin

Mata uang Litecoin dibuat pada tahun 2011, tahun lalu di bulan Desember Litecoin (LTC) merupakan mata uang yang mempunyai market cap sebesar $17.78 miliar, dengan memiliki performa +4,800% .

Mata uang ini dibuat pertama kali oleh seorang karyawan yang dulunya bekerja di Google, yaitu Charlie Lee. Selama ini, Litecoin dijuluki sebagai Bitcoin versi perak atau disebut juga sebagai versi sederhana dari Bitcoin.

Mata uang ini sudah masuk dalam peringkat ke 5 untuk cryptocurrency yang terpopuler di dunia. Tingkat kemampuan transaksi Litecoin juga lebih cepat dibandingkan Bitcoin.

[irp]

2. Manero

Manero (XMR) sampai saat ini belum diketahui siapa yang menciptakannya, sama hal nya seperti Bitcoin yang penciptaanya bersifat anonim atau tidak diketahui. Bulan Desember 2017 mata uang ini mempunyai market cap $4.84 dengan performa mencapai +1,930%.

Sifat anonim dari XMR menjadi kelebihan mata uang ini. Dengan melakukan transaski menggunakan Monero (XMR), semua rincian untuk tiap transaksinya, termasuk proses pengiriman, penerimaan dan ukurannya sudah langsung dicatat dalam buku besar publik.

Sama seperti Bitcoin yang menggunakan Blockchain. Namun, meskipun sama-sama menggunakan teknologi pengembangan Blockchain, antara BTC dan XMR juga mempunyai perbedaan yang cukup jelas.

Jika dalam jaringan Bitcoin tiap orang bisa melihat semua proses transaksi dengan sangat transparan, dari mulai alamat pengirim sampai jumlah transaksinya. Lain halnya dengan monero yang memang langsung dicatat dalam buku besar publik tapi untuk melihatnya tidak semua orang bisa melakukannya.

Selain itu, mata uang XMR juga tidak mempunyai jumlah koin yang tetap seperti halnya Bitcoin yang dibatasi sampai 21 juta. Jika sudah mencapai angka 18,4 juta XMR dengan tail emission 0,6 XMR maka akan ada penerapan 2 menit sekali dalam membentuk blok monero baru.

3. Neo

Mata uang selanjutnya yang juga bisa menggeser Bitcoin adalah Neo. Mata uang virtual Neo pertama kali dibuat oleh CEO Onchain, yaitu Da Hongfei. Ia adalah seorang penggerak Blockchain asal Cina, ia membuat Neo bersama rekannya Erik Zhang.

Co founder Crypto R Us yang juga investor veteran mata uang ini, yaitu George Tung menyatakan bahwa Neo sangat berpotensi untuk bisa menjadi Ethereum bagi Cina.

Jika Cina bisa mengurangi adanya ketegangan pada Blockchain dan juga Bitcoin. Tahun 2017 lalu, market cap Neo sudah mencapai $2.6 dengan nilai performa +24.685. Sebelumnya nama mata uang ini adalah Antshares yang kemudian berganti Neo pada tahun 2017.

4. Cardano

Cardano (Ada) merupakan mata uang virtual yang diciptakan oleh seorang developer Blockchain Input Output Hongkong (IOHK). Mata uang ini baru saja di buat pada tahun 2017, dan perkiraan keuntungannya sudah sangat besar pada nilai tiap koinnya.

[irp]

5. Ripple (XRP)

Ripple adalah jenis mata uang virtual yang dibuat oleh seorang developer Ryan Fugger dan rekannya Chris Larsen dan juga Jed McCaleb seorang programmer. New York Times pernah memberikan pernyataan bahwa Ripple merupakan persilangan antara Western Union dan juga pertukaran mata uang tanpa biaya yang sangat lumayan.

Karena ia bukanlah mata uang, namun juga sistem dimana jenis mata uang apapun termasuk salah satunya Bitcoin bisa diperjual belikan. Tahun 2017, market cap Ripple sudah mencapai angka $11.2 miliar dengan performa +3,803%.

6. Iota

Iota atau Miota ditahun 2017 market cap nya sudah mencapai angka $12.66 miliar, bahkan sejak mulai dilakukan aktivitas tradingnya pada awal Juni 2017, performa dari Iota sudah mencapai angka +623%.

Mata uang virtual ini dibuat dan digabungkan oleh gabungan para pengusaha, seorang ahli matematika dan juga seorang developer. Perkembangan digital dengan segala kecanggihannya semakin memunculkan hal yang berhubungan dengan kemajuan digital, seperti halnya inovasi mata uang yang diciptakan oleh perorangan.

Namun sayangnya, Bank Indonesia masih melarang melakukan transaksi penjualan, pembelian dan perdagangan lainnya menggunakan mata uang virtual dengan jenis apa pun. Selain Indonesia, beberapa negara pun masih melarang transaksi Bitcoin untuk warganya.

Misalnya saja, Korea Selatan yang tengah melakukan persiapan untuk membuat aturan pelarangan transaksi mata uang virtual. Selain itu, negara China juga sudah menerbitkan pelarangan mengenai mata uang virtual.

[irp]

Masih banyak pertimbangan besar yang diprediksi akan mempengaruhi pada keseimbangan perekonomian tiap negara, sehingga penggunaan mata uang virtual belum sepenuhnya diterima. Namun, tidak menutup kemungkinan suatu saat pemerintah bisa mengakui proses transaksi dengan mata uang virtual.