Harga Minyak Turun Tajam setelah Publikasi Data Inflasi AS yang Lebih Tinggi dari Perkiraan

zonkeu.com – Harga Minyak Turun Tajam setelah Publikasi Data Inflasi AS yang Lebih Tinggi dari Perkiraan – Tumbuhnya optimisme tentang suku bunga The Fed membuat pasar lebih mahal untuk melindungi posisinya. Akibatnya, harga minyak telah kuat sampai batas tertentu. Harga minyak mentah dunia naik tipis pada perdagangan awal pekan (20 Februari). Ini terjadi karena investor melikuidasi posisi jual mereka menjelang rilis risalah Fed minggu ini. Saat ini, minyak mentah Brent berada di sekitar $83,30 per barel, naik 0,4%. Sementara itu, harga minyak WTI (West Texas Intermediate) naik 0,33% menjadi $76,80 per barel.

Harga Minyak Turun Tajam setelah Publikasi Data Inflasi AS yang Lebih Tinggi dari Perkiraan

Pekan lalu, harga minyak turun tajam setelah data yang lebih kuat dari perkiraan dirilis. Meski kalah dibanding dulu, harga Paman Sam masih tinggi. Akibatnya, pasar lebih optimis terhadap prospek kenaikan pertemuan The Fed selanjutnya. Komentar hawkish baru-baru ini dari beberapa pejabat Fed mengkonfirmasi hal ini. Selain hal di atas, ada faktor lain yang menurunkan harga minyak. Salah satunya adalah keputusan Gedung Putih melepas 26 juta barel Strategic Petroleum Reserve (SPR). Hal ini dapat menyebabkan banjir fasilitas penyimpanan minyak di Cushing, Oklahoma.

Namun, pasar memperkirakan harga minyak akan didukung oleh ekspektasi pemulihan ekonomi China tahun ini. Beberapa analis memperkirakan permintaan minyak China mencapai rekor tertinggi tahun ini.

Inilah yang membuat pasar optimis bahwa harga minyak bisa turun lagi menjadi $100 per barel pada tahun 2023. Secara terpisah, Kazakhstan berencana mengirimkan 100.000 barel minyak melalui pipa Druzhba ke Jerman pada bulan Maret. Berita akan lebih longgar atau lebih seperti pemasok yang memblokir kontrak minyak minggu lalu.